Sabtu, 08 Januari 2011

Harry potter and the deathly hallows

Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1)


Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1). MDers tentu sudah tak sabar menyaksikan kisah terakhir petualangan si Penyihir Cilik ini. Ya, JK Rowling memang sudah sejak lama ingin membuat akhir cerita serial Harry Poter, tetapi para penggemar Harry di layar lebar baru dapat melihat aksi pahlawan cilik tersebut mulai November 2010, meski bukunya sudah diterbitkan sejak 2008 lampau.
Pun demikian, akhir cerita Harry ini mungkin berasa "tanggung" karena hanya mengisahkan sebagian besar kisah keseluruhannya. Inilah mengapa judul film menjadi "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1", karena bagian selanjutnya rencananya dapat MDers saksikan pada Februari 2011.



Penguasa Baru Dunia Sihir

Setelah kematian Dumbeldore, kekuatan Voldermort bersama Pelahap Mautnya semakin menguat dari waktu ke waktu. Mereka bahkan berhasil menyusup dan menguasai Kementrian Sihir. Namun bagi "Kau Tahu Siapa", penguasaan itu masih belum cukup. Ia masih terlalu khawatir Harry Potter bergerak terlalu bebas bersama Orde of the Phoenix di luar sana. Bagian dalam Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1) ini mungkin cukup persis dengan buku yang MDers baca.

Dengan menguasai sekolah sihir Hogwarts, Voldermort merasa lebih mudah mencapai misinya membunuh Harry, karena akan memancing remaja laki-laki itu untuk bertarung secara langsung dengannya. Tetapi rencana penyerangan Hogwarts dapat diketahui Harry yang masih terhubung pikirannya dengan Pangeran Kegelapan. Bersama kedua temannya, ia kembali ke Hogwarts untuk memberitahukan penyerangan yang akan dilakukan Voldermort, sekaligus meminta bantuan dari para alumnus termasuk Si Kembar Weasly, beserta anggota Laskar Dumbeldore lain seperti Ginny, Neville, dan Luna.




Pengejaran Horcrux

Sebagai akhir dari dunia anak-anak sekaligus Harry Potter seri terakhir, film Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1) ini akan membuat MDers cukup gemas. Bagaimana tidak? Film yang berujung dengan kemenangan Harry di akhir cerita, harus dipecah menjadi dua bagian. Seperti yang diuraikan di atas, Part 1 ini nampaknya akan berakhir setelah Harry mengetahui bahwa dirinya sendiri adalah salah satu Horcrux Voldermort.

Buat MDers yang sudah membaca bukunya, film ini mungkin hanya berisi 3/4 buku. Tentu saja Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1), tak ingin membuat penggemar si Penyihir Cilik kehilangan nuansa yang digambarkan JK Rowling dalam bukunya. Setidaknya sutradara bersuara “kalem” David Yates cukup piawai dalam soal ini, karena mampu memilah dan menerjemahkan kisah kompleks Harry menjadi tayangan visual yang apik.

Jadi, jika citra yang pertama adalah perburuan Harry dan teman-teman memusnahkan Horcrux Voldermort dalam kaitannya dengan peperangan antara Pangeran Kegelapan dengan Orde of the Phoenix, maka citra yang kedua adalah akhir seluruh karakter seri Harry Potter yang berakhir bahagia. MDers mungkin bisa memahami kesulitan Hayday Films di balik kesuksesan mereka menyelesaikan Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1). Sinema ini memang merupakan kisah kompleks namun fantastis di layar lebar.

The Best Scene

Jadi buat MDers penggemar Harry Potter, meski Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1) hanya akan menuntaskan sebagian petualangan terakhir Harry Potter, tapi sinema ini sangat pantas dinantikan pemutarannya pada 19 November mendatang. Setidaknya MDers dapat melihat seperti apa hasil gelontoran estimasi biaya produksi sebesar 150 juta poundsterling atau lebih dari 1,5 triliyun dari Warner Bross hingga untuk menggarap film ini.

Pun sebagai penggemar sinematografi, MDers pun tak akan kehilangan nuansa kemewahan menonton, karena Harry Potter and the Deathly Hallows (Part 1) juga tersedia dalam bentuk 3D. Hmm...seperti apa bergidiknya seorang Pelahap Maut seperti Lucius Malfoy di hadapan Voldermort? Nampaknya, tak lama lagi MDers akan bisa merasakan ketegangan dan ketakutan yang sama di dalam gedung bioskop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar